3 Faktor dalam Menciptakan Gagasan Tulisan

Dalam menciptakan gagasan tulisan perlu obsesi menulis. Obsesi ini untuk setiap orang tentunya berbeda. Ada yang menulis sekedar hobi, ada juga yang menulis untuk menuangkan segala unek-unek dalam hati. Apa pun tujuannya menulis memberikan manfaat untuk si penulis itu sendiri maupun oang lain.

Menulis adalah keterampilan dalam merangkai kata menjadi kalimat dan menjadi satu kesatuan tulisan yang memiliki bobot tertentu untuk pembaca. Seorang penulis akan sulit menuangkan setiap gagasan atau ide jika tidak melakukan kebiasaan menulis.

Kebiasaan menulis merupakan salah satu poin yang menegaskan akan keterampilan menulis itu sendiri. Misalnya seseorang yang secara tiba-tiba mengejutkan media pembaca atas tulisannya yang berbobot padahal sebelum-sebelumnya ia tidak pernah kelihatan menghasilkan tulisan-tulisan yang serupa.

Hal tersebut bisa terjadi akibat dari kebiasaan sang penulis menuliskan sedikit-demi sedikit apa yang ada dalam otaknya (gagasan). Sedangkan memunculkan gagasan dalam otak juga sama sulitnya dengan kemampuan menulis itu sendiri.

Baca Juga : Malas Menulis, Penyakit Mematikan yang Menyerang Blogger

Faktor dalam Menciptakan Sebuah Gagasan Ide Tulisan

Faktor yang dapat menumbuhkan kemampuan menciptakan gagasan-gagasan untuk menghasilkan sebuah tulisan, yaitu:

1. Kemampuan Mengamati

Kemampuan mengamati sangat perlu untuk dimiliki seorang penulis karena dengan pengamatan wawasan seorang penulis dapat meningkat. Pengamatan ini bisa saja kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya keadaan sekitar, hubungan bertetangga serta mengamati dari media baik itu media cetak maupun media audio, visual dan audio-visual.

Dengan melakukan pengamatan berarti kita membuka celah untuk menegetahui apa saja yang sedang terjadi. Serta, bertujuan untuk menggali informasi.

2. Befikir Kritis

Setelah melakukan pengamatan tentunya akan banyak sekali informasi yang ditangkap oleh otak. Informasi tersebut kemudian berubah menjadi materi-materi yang siap untuk disalurkan menjadi sebuah ide atau gagasan.

Berfikir adalah cara yang tepat untuk melakukan metamorfosa pada partikel informasi tersebut. Berfikir kritis sangat berbeda dengan berfikir secara umum, karena berfikir kritis berarti lebih mendalami analisis atas apa yang telah ditetapkan menjadi bahan pemikiran.

Dalam berfikir kritis perlu adanya referensi yang lebih menekankan atas materi yang sedang dianalisis baik dari buku, internet dan sebagainya.

3. Kemauan Berlatih Menuliskan Ide Atau Gagasan

Terakhir agar ide-ide tersebut dapat di share dan dibaca hanya dapat dilakukan dengan cara yang satu ini. Tapi keterampilan ini bukanlah keterampilan yang mudah untuk dilakukan.

Bagi kamu yang baru menulis mungkin ada yang kesulitan dalam menciptakan gagasan tulisan yang menarik. Oleh sebab itu tidak ada cara lain selain berlatih untuk menuliskan gagasan semampunya kemudian dilanjutkan berlatih mengembangkannya.

Terpenting untuk dipegang seorang penulis sebelum menuliskan gagasannya adalah obsesi atau tujuan. Seorang penulis akan sangat mustahil dengan begitu saja menuliskan gagasan atau menyusun sebuah tulisan tanpa memiliki tujuan atas apa yang ditulisnya.

Tujuan berarti akibat yang akan didapatkan pembaca setelah membaca tulisan yang dibacanya. Dalam mewujudkan tujuan tulisan yang ditulisnya ada beberapa cara yang dimaksudkan untuk menegaskan hal tersebut.

Adapun cara penyampaian yang menarik, tatanan apik dengan menambahkan ilustrasi dan lain-lain. Selain itu, aspek humoris juga sangat perlu untuk diterapkan agar terwujudnya tujuan menulis. Karena tidak sedikit orang yang bosan atau kurang dapat memahami penyampaian yang terkesan kaku, formal dan terlalu serius.

Tinggalkan komentar